– Zat etilen glikol (EG) merupakan suatu zat yang berbahaya jika ada dalam tubuh dengan kadar yang tidak tepat. Profesor Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM), Prof Dr Zullies Ikawati Apt menjelaskan EG sangat cepat diserap oleh saluran cerna, lalu diabsorbsi secara perlahan melalui kulit atau paru paru. Hanya dalam 1 4 jam sudah terjadi konsentrasi plasma puncak atau sudah sampai dalam darah memuncak.
Karena sangat mudah larut dalam air, EG bisa didistribusikan ke seluruh tubuh total. "Di dalam hati, EG akan dimetabolisme hingga 80 persen dari total. Hanya sebagian kecil EG keluar melalui urin dalam keadaan tidak berubah yaitu 20 persen," ungkapnya dalam webinar UGM, Sabtu (22/10/2022). Peuraian metabolit EG, kata Zullies juga dapat menghasilkan CO2 yang akan dikeluarkan melalui paru paru.
EG akan dimetabolisir di hati dan justru menghasilkan metabolisme yang lebih toksik. Hasilnya akan ada glycaldehyde, glycolic acid, glyoxylic acid dan oxalic acid. Proses metabolisme dari EG yang menentukan adalah pembentukan EG menjadi glycoaldehyde yang dikatalisis oleh alcohol dehydrogenase (ADH). Ia menyebutkan jika setiap orang akan memetabolisir EG secara berbeda, tergantung pada kecepatan aktivitas enzim tiap orang. Ada yang cepat dan lambat.
Sehingga bisa diasumsikan, orang terpapar EG, ada yang bisa bertahan atau lebih berat hingga meninggal. "Malnutrisi ternyata juga berpengaruh pada toksisitas dari EG. Terutama mereka yang kekurangan vitamin Tiamin dan Pridoksin," katanya lagi. Dua vitamin ini dapat mendetoksifikasi EG. Secara teori, kata Zullies ada tiga tahap keracunan EG.
Pertama tahap neurologis yaitu 30 menit 12 jam setelah terpapar.Tahap kedua cardiopulmonary yaitu 12 24 jam setelah terpapar. Baru tahap ketiga yaitu ginjal, sekitar 24 72 jam setelah terpapar EG. Tetapi kadang kadang secara klinis tahapan ini tidak bisa diprediksi. Kadang satu tahap dominan dari lain atau tidak selalu muncul dan langsung tahap ke ginjal.
Namun sekali lagi, ia menekankan jika perkembangan klinis tidak selalu sama dan tidak bisa diprediksi. Bisa saja seseorang melewati semua step atau langsung ke tahap terakhir. Salah satu gejal dari toksiktas EG adalah peningkatan asidosis metabolik. Jadi, EG akan diubah menjadi Glychoaldehyde dengan bantuan alcohol dehydegronease.
Kemudian menjadi glocalic acid menjadi asam oksalat. Asam oksalat saat bertemu kalsium akan mengendap dalam darah. Sehingga bisa menyumbat mikrosirkulasi direnal, menyebabkan suatu necrosis ginjal secara akut."Sehingga dijumpai kalsium oksalat berbentuk kristal pada urin," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.